Ilustrasi - Powerbank (Wikimedia Commons/ Santeri
Viinamäki)
Baterai pengisi daya gadget atau "power bank"
hasil daur ulang sampah yang diproduksi warga Kota Bekasi menjadi salah satu
pemenang lomba teknologi tepat guna yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi
Jawa Barat tahun ini.
"Produk
ini kami rakit dari daur ulang limbah baterai laptop yang ada di lingkungan
kami sejak 2016," kata produsen power bank limbah batre, Joko Susilo (55),
di Bekasi, Senin.
Pengisi daya
berkapasitas 10 ampere itu bisa bertahan 10 jam pengisian. Joko bahkan sanggup
memberikan garansi masa pakai produknya selama 12 bulan berdasarkan pemanfaatan
bahan baku yang berkualitas.
"Kami selektif
dalam memilah limbah baterai laptop. Biasanya komponen yang kami pilih berasal
dari produk Samsung atau Sanyo," kata Joko.
Limbah
eletronik itu tidak hanya dikumpulkannya dari bank sampah di lingkungan
sekitar, namun juga dari pusat perbelanjaan eketronik di Bekasi dengan
membelinya dari sejumlah pengusaha barang eletronik, pada harga Rp5 ribu-Rp10
ribu untuk enam baterai.
"Motivasi
saya dikarenakan limbah ini berbahaya karena kandungan mercury, timah dan racun
kimia lainnya, sementara di Kota Bekasi belum ada sistem pengolahan yang
optimal untuk limbah elektronik ini," kata Joko.
Seluruh
limbah itu diproduksi Joko menjadi teknologi tepat guna di rumahnya di
Perumahan Tytyan Kencana, Blok Q1 Nomor 6 RT12, Kelurahan Margamulya, Kecamatan
Bekasi Utara, Kota Bekasi.
"Baterai
laptop yang terbuang sebanyak 80 persen komponennya saya bongkar. Biasanya
kerusakan terjadi pada integrated circuit (IC) yang kami perbaiki secara
manual," kata dia.
Hasil daur
ulang IC ini diklasifikasikannya ke dalam dua kategori. Kategori A, untuk bahan
baku power bank, dan kategori B untuk aki sepeda eletrik.
Power bank
ini selanjutnya dilombakan dalam ajang Teknologi Tepat Guna pada 24 Agustus
2017 di Majelengka.
"Produk
daur ulang sampah ini berhasil meraih penghargaan juara tiga dalam lomba ini
setelah Sumedang dengan teknologi inverter dan Kota Bandung dengan teknologi
konveksinya," kata Joko yang diganjar hadiah Rp17 juta itu.
"Sejak
menang lomba, permintaan power bank saya meningkat drastis sampai 30 unit dari sejumlah
pelanggan yang dibandrol Rp150 ribu hingga Rp200 ribu per unit," kata dia.
Sumber : https://www.antaranews.com/berita/649268/power-bank-dari-sampah-menangi-lomba-teknologi-tepat-guna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar